Mau Bertanya Nggak Sesat di Jalan
Jika Pribahasa yang selalu kita dengar sebelumnya adalah "Malu Bertanya, Sesat di Jalan",tetapi kali ini sedikit berbeda, dan perbedaanya hanya di antara beberapa kata saja, dengan tujuan agar lebih mudah dipahami.Namun arti dari Pribahasa ini pada intinya tetaplah sama .
"Mau Bertanya Nggak Sesat di Jalan"
Bank Negara Indonesia (BNI), melaui akun twitternya dalam menggunakan #Hastag #AskBNI memudahkan kita bertanya kapanpun dan dimana pun untuk mengetahui informasi dan promo yang masih berlangsung.
Lalu bagaimana caranya menggunakan BNI Twitter #Hashtag?
Berikut tutorial #AskBNI :
1. Follow Twitter @BNI46
2. Untuk info penggunaan, kirim Direct Message ke Twitter @BNI46 ketik #AskBNI. Akan ada reply via DM informasi cara penggunaannya.
3. Cara Penggunaan : (Kirim Direct Message) #Promo (spasi) #[Keyword] coontoh:
a. #Promo #Hotel
b. #Promo #Travel
c. #Promo #eCommerce
Untuk mengetahui semua Keyword Promo kirim DM, ketik:#HelpPromo
#AskBNI (spasi) #[Keyword] contoh:
a. #AskBNI #Taplus
b. #AskBNI #TaplusBisnis
c. #AskBNI #DebitCard
Untuk mengetahui semua Keyword #AskBNI kirim DM, ketik:#HelpBNI?
Bank Negara Indonesia (BNI) juga mengajak kita melalui "Pribahasa Aforisme" versi BNI "Mau Bertanya Nggak Sesat di Jalan", dengan tujuan yang sangat positive dan bermanfaat bagi kita untuk menghilangkan rasa ragu,rasa malu dan mengajak kita semua untuk menumbuhkan kesadaran dalam pentingnya "Bertanya" kapanpun dan dimanapun kita berada.
Ada dua kata yang sangat menarik dari Pribahasa Aforisme versi BNI "Mau Bertanya Nggak Sesat di Jalan" ini.
Mari kita perhatikan pada kata "Mau" dan "Nggak".Pada kata "Mau" berarti kita harus benar-benar "Mau" bertanya tentang suatu hal yang belum kita ketahui untuk mendapatkan jawaban atau pengetahuan yang memang sangat penting untuk kita , dan pada kata "Nggak", berarti kita telah mengambil keputusan untuk tidak bertanya atau mempertanyakan pada siapapun, kapanpun dan dimanapun tentang ketidak tahuan kita yang sebenarnya sangat penting untuk kita, dengan alasan ragu atau malu dan berbagai macam alasan lainnya.
kita hanyalah manusia biasa yang telah dianugrahi rasa malu dan rasa ragu oleh Tuhan, tetapi melalui #Hastag #AskBNI ini, BNI mengajak kita untuk tidak pasrah pada suatu keadaan walau dalam keadaan malu atau ragu, kapanpun dan dimanapun, untuk menumbuhkan kesadaran dalam pentingnya "Bertanya", karena pilihan terbaik untuk kita bukanlah MALU atau RAGU ,tetapi MAU atau NGGAK,"Mau atau Tidak?" Jika pertanyaan itu positive dan sangat penting untuk kita,maka hilangkanlah rasa ragu,rasa malu saat ingin bertanya, dan teruslah menumbuhkan kesadaran dalam pentingnya "Bertanya" kapanpun dan dimanapun.
Pada artikel ini saya akan berbagi tentang pengalaman saya dalam pentingnya "Bertanya". Sebelumnya saya akan menjelaskan sedikit pengertian tentang "Apa Itu Bertanya?" dan "Apa Manfaat Dari Bertanya?".
Apa itu Bertanya?Bertanya adalah dimana rasa ingin yang ada di dalam hati dan pikiran kita untuk mengetahui suatu hal,agar mengerti dan memiliki pengetahuan yang baru.
Apa Manfaat Dari Bertanya?Manfaat dari "Bertanya" adalah kita bisa mengetahui pengetahuan yang baru dan menambah pengetahuan yang sudah kita ketahui sebelumnya.
Mau Bertanya Nggak Sesat di Jalan
Pengalaman berharga dalam pentingnya "Bertanya" yang telah saya alami ini terjadi beberapa minggu yang lalu tepatnya pada tanggal 07 Januari 2016.
Waktu itu saya diajak oleh sahabat saya yang bernama Septa untuk bersilaturahmi ke rumah temannya yang bernawa Fatwa, Septa berkata kepada saya kalau Fatwa adalah rekan kerjanya sewaktu mereka masih bekerja ditempat yang sama , namun setelah resign mereka tak pernah berjumpa lagi.
Saat itu cuaca sedikit tidak mendukung, langit terlihat gelap dan terdengar suara petir yang seakan saling bersautan. Tetapi hal itu tidak menyurutkan semangat perjalanan kami untuk bersilaturahmi kerumah Fatwa.
Benar saja, ditengah perjalanan rintik hujan mulai turun, hal ini yang membuat kami untuk menambah laju sepeda motor, dan berharap semoga hujan tidak turun lebih deras lagi.
Tak terasa kami sampai tepat didepan rumah Fatwa. Ternyata rumah Fatwa lumayan dekat dari rumah saya , kami tinggal disatu kecamatan yang sama namun kelurahannya saja yang berbeda, dan kami hanya membutuhkan waktu 10 menit menggunakan sepeda motor untuk kerumahnya.
Saat saya turun dari motor dan menuju kearah gerbang sambil mengucapkan "salam", tiba-tiba terdengar suara dari arah belakang, lalu kamipun menoleh, ternyata suara itu bersumber dari seorang laki-laki paruh baya.
Beliau bertanya kepada kami :
Bapak : "Mau cari siapa mas ?"
Septa : "Mau ketemu Fatwa pak, saya teman kerjanya Fatwa."
Bapak : "Oh,, Fatwa berserta keluarganya sudah pindah sejak tanggal 19 Desember 2015 kemarin."
Kemudian kami menghampiri Beliau yang sedang asik bermain dihalaman rumahnya bersama seorang anak laki-laki yang usianya masih sangat muda, sepertinya anak itu adalah cucunya.
Setelah kami mengucapkan salam, barulah kami lanjutkan perbincangan kembali :
Septa : "Ma'af pak,Bapak tahu alamat Fatwa yang baru?"
Bapak : "Ma'af mas saya juga belum tahu alamat barunya, Bapak sempat mendengar dari warga sekitar kalau mereka pindah ke daerah Pesawaran. Oh ya, mas bisa tanyakan pada kakaknya Fatwa."
Septa : "Kalau boleh tahu nama kakaknya Fatwa siapa ya pak, dan dimana saya harus menemui kakaknya?"
Bapak : "Namanya Irwan mas, kalau tidak salah dia bekerja di Rumah Sakit Ibu dan Anak yang beralamatkan di Jl.Doktor Susilo, Enggal."
Septa : "Baik pak, terima kasih banyak atas informasinya. Kalau begitu kami permisi dulu ya pak."
Bapak : "Iya mas sama-sama, hati-hati dijalan ya."
Sebelum kami melanjutkan perjalanan, Septa bertanya kepada saya tentang dimana letak persisnya Rumah Sakit Ibu dan Anak tersebut?, "saya tidak tahu, nanti kita coba tanyakan saja pada orang-orang yang ada disana", jawab saya.
Kami sebagai warga Lampung,tepatnya yang tinggal di Bandar Lampung memang belum tahu tentang Rumah Sakit khusus Ibu dan Anak tersebut. Mungkin karena kami lelaki lebih tepatnya masih lajang ,jadi belum tahu menahu tentang rumah sakit itu, kecuali Rumah Sakit Umum, Bidan atau Posyandu terdekat yang ada di sekitar rumah kami.
Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju alamat yang kami cari, walau kami belum tahu dimana letak Rumah Sakit Ibu dan Anak tersebut, kami tetap merasa yakin karena daerah Enggal bukanlah daerah yang asing untuk kami.
Oh ya, Fatwa ini sebelumnya tinggal didaerah Gedung Air, tepatnya di Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Imam Bonjol sebagai jalan protokolnya.
Kami melalukan perjalanan dari Jalan Sisingamangaraja menuju Rumah Sakit Bumi Waras melalui jalan-jalan tikus yang biasa disebut sebagai jalan pintas. Rumah Sakit Bumi Waras inilah yang nantinya kami jadikan sebagai petunjuk pertama untuk tujuan kami selanjutnya.
Berikut saya lampirkan screen capture rute perjalanan kami via Google Maps dari Jl.Sisingamangaraja/Jl.Imam Bonjol
Dari Jl.Sisingamangaraja/Jl.Imam Bonjol menuju Rumah Sakit Bumi Waras.
Berikut Street View Rumah Sakit Bumi Waras via Google Maps. Tanda panah yang mengarah ke kanan menunjukkan letak Rumah Sakit Bumi Waras. Rumah Sakit inilah yang kami jadikan sebagai petunjuk pertama pencarian kami.
Karena Rumah Sakit Bumi Waras ini bukan tujuan kami, lalu kami terus saja hingga menjumpai pertigaan.
Tetapi kami tidak bisa menghentikan kendaraan ditepi jalan untuk memastikan arah mana yang akan kami tuju selanjutnya, karena didepan kami terpampang jelas markah jalan yang melarang untuk berhenti.
Kemudian kami memutuskan untuk memilih rute ke arah kanan. karena jika kami mengambil rute sebelah kiri berarti kami akan kembali menuju Raja Basa yang memang bukan tujuan kami, Maka kamipun sepakat untuk memilih rute sebelah kanan.
Oh ya, Rumah Sakit Umum Bumi Waras ini beralamatkan di Jl. WR Monginsidi.
Kemudian kami memperlambat laju sepeda motor. Cara ini kami lakukan untuk mempermudah kami mencari tempat yang tepat untuk bertanya.
Dari jarak sekitar 10 meter, saya melihat ada sebuah Warung Nasi berada disebelah kiri jalan, saya langsung memberitahu sahabat saya untuk berhenti sejenak di warung itu.
Setelah sahabat saya menghentikan laju motornya, saya bergegas meninggalkan dia dan melangkahkan kaki menuju Warung Nasi tersebut.
Dari kejauhan terlihat pemilik Warung Nasi tersebut seorang wanita paruh baya. Saya mempercepat laju jalan saya untuk menghampiri Beliau.
Berikut perbincangan saya bersama Beliau ;
Saya : "Permisi..., Ma'af bu saya mau tanya, jalan menuju Rumah Sakit Ibu dan Anak lewat mana ya?"
Pemilik Warung : "Ma'af mas, yang mas maksud ini Rumah Sakit yang mana ya?, coba saya lihat alamatnya."
Saya : "Ini bu : Rumah Sakit Ibu dan Anak Jl.Doktor Susilo, Enggal".
Pemilik Warung : "Oh,, Rumah Sakit Ibu dan Anak ini sekarang sudah berganti nama menjadi RSIA Asy Syifa mas."
Saya : "Oh., Sudah berganti nama ya bu, untuk menuju kesana harus lewat mana ya bu?"
Pemilik Warung : "Mas bisa lewat Lungsir, atau dari sini mas lurus saja, ada temurunan, dan pengkolan pertama disebelah kiri namanya Jl.Rasuna Said, mas belok saja kekiri. Terus saja ikuti jalannya, bila bertemu pertigaan, mas ambil sebelah kiri lagi terus saja kira-kira sampai 30 meter nanti bertemu dengan pertigaan Tugu Lungsir (Taman Kota), mas ambil saja rute sebelah kanan, di situlah Jl.Doktor Susilo, mas bisa bertanya lagi disana."
Saya : "Iya bu, Kalau begitu terima kasih banyak ya bu, saya permisi dulu, mari bu."
Pemilik Warung : "Iya mas sama-sama, mari,..."
Kemudian saya beranjak meninggalkan Warung Nasi tersebut dan menghampiri sahabat saya yang sudah menunggu dimotor. Sebelum kami melanjutkan perjalanan, saya menyempatkan untuk mencari informasi tentang Rumah Sakit Asy Syifa tersebut via internet. Ternyata ada dan inilah screen capture-nya :
Bermodalkan pengetahuan yang valid dari pemilik Warung Nasi tadi, kami bergegas melanjutkan perjalanan kembali.
Bak film Action yang mengisahkan tentang FBI, sahabat saya sebagai juru pengemudi, dan saya partner-nya sebagai penunjuk arah. Untuk menghilangkan rasa penat karena belum juga menemukan alamat yang kami cari, tidak ada salahnya bukan jika kami sedikit berhayal?!.
Kami berkonsentrasi di atas motor, sahabat saya terus menjaga keseimbangan laju motornya dan selalu siap menerima aba-aba dari saya, dan saya berkonsentrasi untuk terus mengingat petunjuk demi petunjuk yang telah diberitahukan kepada saya dari pemilik Warung Nasi tadi.
Petunjuk demi petunjuk kami lalui, tetapi disaat kami telah sampai di antara petunjuk yang terakhir, tiba-tiba pikiran saya menjadi blank, saya menjadi lupa dan kebingungan untuk menentukan rute yang mana lagi yang harus kami tuju.
Seharusnya setelah sampai dipertigaan Jl.Rasuna Said, kami mengambil jalur sebelah kiri menuju Lungsir (Taman Kota) sebagai petunjuk terakhir letak Jl. Dr Susilo, bukan memilih jalur sebelah kanan yang menuju Jl.Pangeran Diponegoro.
Perhatikan screen capture berikut ;
Lugsir (Taman Kota) petunjuk terakhir menuju Jl.Dr Susilo.
Berikut Street View Lungsir (Taman Kota) menuju Jl.Dr Susilo.
Ya, saya salah mengambil keputusan, ketika pikiran saya blank tanpa berpikir panjang saya menyarankan sahabat saya untuk memilih jalur sebelah kanan, seharusnya kami mengambil jalur sebelah kiri untuk menemui petunjuk yang terakhir yaitu Lungsir (Taman Kota), bukan sebelah kanan Jl.Pangeran Diponegoro yang meuju ke arah Teluk Betung Utara.
Screen capture Jl.Pangeran Diponegoro jalan yang seharusnya tidak kami lalui.
Firasat saya mengatakan sepertinya ada yang tidak beres dengan rute ini, sahabat sayapun merasakan hal yang sama seperti saya.
Kami memperlambat laju sepeda motor di sepanjang Jl.Pangeran Diponegoro, tak henti-hentinya kami memperhatikan kanan dan kiri mencari dimana letak Lungsir (Taman Kota) tersebut.
Sudah terlalu jauh kami menulurusi Jl.Pangeran Diponegoro ini, namun tak juga menemui sebuah petunjuk. Kami rasa kami tersesat, ya kami salah jalan.
Penulusuran ini membuat kami tersesat semakin jauh sampai ke Jl.Sultan Hasanudin. Untuk memastikan kami tersesat atau tidaknya, kami coba untuk bertanya kembali.
Saat kami sampai di Jl.Sultan Hasanudin, kami memilih menepi untuk bertanya kembali. Saya melihat sebuah toko yang menjual pakan khusus unggas, dan pemiliknya adalah seorang pria paruh baya. Saya langsung menghampirinya ;
Saya : "Permisi pak,,"
Pemilik Toko : "Ia mas, kenapa?"
Saya : "Ma'af pak saya mau tanya, untuk menuju Jl.Doktor Susilo harus lewat mana ya?,Saya ingin kerumah sakit Asy-Syifa pak!."
Pemilik Toko : " Oh.,mas putar arah saja lagi, dari sini lurus saja keatas, nanti bertemu pertigaan Lungsir (Taman Kota) mas belok saja kekanan di situlah Jl.Doktor Susilo. Mas bisa juga lewat jalur arlternative ,mas putar arah, lurus keatas kira-kira dari sini sekitar 20 meter disebelah kanan ada Gg.Melati, ikuti saja jalannya nanti mas akan menjumpai Jl.Doktor Susilo."
Saya : "Baik pak, terima kasih banyak atas informasinya, saya permisi dulu ya pak, mari pak,.."
Pemilik Toko : "Sama-sama mas,mari...,"
Kami putar arah dan melanjutkan perjalanan kembali, saran dari beliau memang benar. Jika kami melewati jalan yang sama, pastinya terlalu jauh. Jadi kami memutuskan memilih jalan alternative melalui Gg.Melati.
Akhirnya kami sampai juga di Jl.Doktor Susilo. Disana kami menjumpai Penjual Roti. Untuk memastikan dimana Rumah Sakit Asy-Syifa berada, saya coba menanyakannya lagi.
Saya : "Ma'af bang saya mau tanya, Rumah Sakit Ibu dan Anak Asy-Syifa disebelah mana ya?"
Penjual Roti : "Dari sini lurus saja mas,nggak jauh dari perempatan kedua, nanti kelihatan gedungya disebelah kanan. Atau kalau mau mudah parkirnya, mas lewat belakang saja, dari sini lurus ada perempatan pertama, mas belok kanan, lurus saja nanti bertemu perempatan lagi mas belok kiri terus saja, nanti disebelah kiri kelihatan gedungnya. Dari sini sudah dekat kok mas".
Saya : "Iya bang, terima kasih banyak ya bang. Saya permisi dulu. Mari bang,.."
Penjual Roti : "Sama-sama mas,mari..,"
Kami lanjutkan perjalanan kembali mengikuti saran yang kedua dari abang penjual roti.
Alhamdulillah, Rumah Sakit Ibu dan Anak Asy-syifa yang kami cari akhirnya ketemu. Rasanya lega sekali, rasa penasaran, rasa lelah semua terobati.
Kemudian saya menyarankan septa untuk masuk kedalam rumah sakit itu, dan saya menunggu diluar. Sambil menunggu kedatangan septa kembali, tiba-tiba muncullah perasaan dari dalam hati untuk tidak menyia-nyiakan momen perjalanan ini. Saya perhatikan keadaan sekitar dan kembali mengingat rute perjalanan yang telah kami lalui, mudah-mudahan pengalaman ini berguna dikemudian hari.
Kemudian mata saya tertuju pada "Plang Besar" yang bertuliskan "ATM BNI", hati saya bertanya-tanya, ada apa dengan Plang ini? Sepertinya ada yang mengganjal dihati saya untuk mencari tahu sebenarnya ada apa dengan Plang yang bertuliskan "ATM BNI" ini?
Ternyata saya baru ingat bahwa Bank Negara Indonesia (BNI) sedang mengadakan Kompetisi Blogger untuk menumbuhkan kesadaran dalam pentingnya "Bertanya", dengan tema "Mau Bertanya Nggak Sesat di Jalan".
Saya tersenyum mengingat Kompetisi Blogger yang diadakan Bank Negara Indonesia (BNI) , tema yang diangkat oleh BNI ini benar-benar sangat bermanfaat untuk semua orang.
Saya semakin serius memperhatikan "Plang Atm Bni" tersebut, hingga akhirnya tak sadar jika sahabat saya sudah kembali dari Rumah Sakit tersebut.
Kemudian saya bertanya kepadanya ;
Saya : "Gimana, sudah ketemu orangnya?"
Septa : "Belum, stafnya bilang, kalau yang bernama Irwan tidak terdaftar sebagai staf dirumah sakit ini. Mungkin Rumah Sakit Ibu dan Anak di Bandar Lampung bukan hanya satu. Yasudahlah, kita cari minum dulu kemudian pulang."
Saya : "Yasudah, mau bagai mana lagi."
Sebelum meninggalkan lokasi rumah sakit, saya memohon kepada sahabat saya untuk menfoto saya didepan Plang ATM BNI yang terpampang dipintu masuk RSIA ASY-SYIFA tersebut.
Sahabat saya bertanya, "Untuk Apa Foto itu?", Untuk bahan artikel Kompetisi Blogger. Jawab saya!
Kemudian sahabat saya bertanya lagi, "Siapa yang menyelenggarakan?", Bank Negara Indonesia (BNI)", tema kompetisinya "Mau Bertanya Nggak Sesat di Jalan",sama seperti apa yang telah kita alami sekarang ini, Jawab saya!
Septa menuruti permintaan saya, dan inilah hasilnya :
Setelah berfoto kami mencari warung terdekat untuk membeli minuman lalu beristirahat sejenak. Tak terasa hari sudah sore, kami harus pulang kerumah.
Walau sahabat saya belum juga bertemu dengan teman lamanya, tetapi banyak hal dan pembelajaran yang kami dapatkan dari pentingnya menumbuhkan kesadaran dalam "Bertanya" .
Mulai saat ini, "YUK KITA SAMA-SAMA MENUMBUHKAN KESADARAN DALAM PENTINGNYA BERTANYA KAPANPUN DAN DIMANAPUN, JANGAN RAGU DAN JANGAN MALU".OK!
Saya Jili dan sahabat saya Septa, mengucapkan terima kasih banyak untuk semua pembaca artikel ini.
WARNING!!! ; "Mau Bertanya Nggak Sesat di Jalan".
Makasih infonya
BalasHapusbiasanya saya sering sesat kalo suruh ke saudara
Sama-sama mas, mulai saat ini yuk kita tumbuhkan kesadaran dalam pentingnya "Bertanya",kapanpun dan dimana pun.
BalasHapuswahhh kerenn bngett ini gannnn ,, jadi tau dahh info tentg ini, :)
BalasHapusnice artikel min
by sobat blogger
Terimakasih mas, yuk sama-sama kita tumbuhkan kesadaran dalam pentingnya bertanya kapanpun dan dimanapun. :)
BalasHapusArtikel yg keren yank....
BalasHapusAllamdullillah winda gk pernah malu buat bertanya....
Ayok budayakan bertanya...
Alhamdulillah kalo gitu, ayok yank siapa takut.hehe
BalasHapusaplikasi terbaru dari bank BNI y,mksh gan infonya bermanfaat
BalasHapusIni fitur layanan #AskBNI via twitter mas, mudah-mudahan kedepannya sudah ada apps khusus #AskBNI. Terima kasih juga sudah berkunjung :)
BalasHapusmalu bertanya sesat di jalan, hehe awas nyasar..
BalasHapuswww.simenteknindo.com
Yuk mas, biar gk nyasar kita tumbuhkan kesadaran dalam pentingnya bertanya kapanpun dan dimanapun :)
BalasHapusartikelnya menarik gan :)
BalasHapusTerima kasih mas :D
HapusArtikel ini sangat membantu sekali :)
BalasHapusTerima kasih mas, kita saling mengingatkan ya :D
Hapusmeski perkembangan teknologi sudah canggih terbukti munculnya fitur google map tapi terkadang bertanya pada seseorang juga penting hehe kolaborasi yang menarik
BalasHapusBenar mas, betanya pada orang disekitar adalah pilihan yang tepat.
HapusDengan menggunakan Aplikasi Google Map kini kita semakin terbntu untuk mencari lokasi
BalasHapusTetapi Google Map tidak bisa membantu sepenuhnya mas, Google Map hanya alat bantu untuk mengingat saja.
Hapusartikel nya bagus gan
BalasHapusdan top banget dah buat yang nulis nya
yang sangat panjang banget
jujur gan ane salut ama ente nulis artikel nye ajib :v
Terima kasih mas, semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua.
Hapusnice artikel gan, wlwpun ada google map tpi kita ttp ga bsa jauh dri yg nmany makhluk sosial :D
BalasHapusSetuju gan, teknologi hanyalah alat bantu saja.
HapusMantebb artikel nya,bermanfaat hehe
BalasHapusTerima kasih mas, semoga bermanfaat untuk kita semua ya.
HapusSaya stuju am artkel ni mas sajili lw kita tdak brtanya sesat dijalan....lanjutkn mas sajili.
BalasHapusBenar sekali mba, yuk kita tumbuhkan kesadaran dalam pentingnya bertanya.
HapusHehe :v
BalasHapusYuk mas kita tumbuhkan kesadaran dalam pentingnya bertanya dimanapun dan kapanpun :D
HapusPake waze sebagai alternatif dari google maps gan
BalasHapusBaik,terima kasih infonya mas.
Hapusmantap gan artikelnya :D
BalasHapusditunggu artikel artikel menarik lainnya :)
Siap mas, terima kasih :D
HapusWah keren nih artikelnya gan
BalasHapusSemoga bermanfaat untuk kita semua mas :)
Hapuswah memang bener gan kalo gak tanya sesat
BalasHapusBenar mas ,yuk kita tumbuhkan kesadaran pentingnya bertanya.
HapusIyah nih biza saling mengingatkan :)
BalasHapusTerima kasih mas, mudah-mudahan bermanfaat untuk semua :)
HapusTerima kasih mas, mudah-mudahan bermanfaat untuk semua :)
HapusKeren nih infonya baru tahua kalo ada layanan BNI kyk gitu... thanks banget seru ceritanya.... bikin gak ragu kalo mau bertanya
BalasHapusAyo mas kita tumbuhkan kesadaran pentingnya bertanya kapanpun dan dimanapun tanpa ragu dan malu-malu :)
HapusAyo mas kita tumbuhkan kesadaran pentingnya bertanya kapanpun dan dimanapun tanpa ragu dan malu-malu :)
Hapusmantep nih gan
BalasHapusTerima kasih mas :)
HapusTerima kasih mas :)
Hapusnice gan , sekarang gue ga usah takut takut bertanya lagi sama orang , kan udah ada layanan kya gini , keep enjoy dan sucses terus gan :)
BalasHapusHebat!!! Terus tumbuhkan kesadaran pentingnya bertaya kapanpun dan dimanapun ya mas :)
Hapusmantep mas thanks artikelnya
BalasHapusTerima kasih semoga bermanfaat ya mas :D
Hapusbguss artikel nya kangg, biar gk sesat di jln , jangan sungkan untk bertanya pada org ya gan
BalasHapusbgss gann, by ryan armansyah
Betul sekali mas.. Mau Bertanya Nggak Sesat di Jalan :)
HapusBetul sekali mas.. Mau Bertanya Nggak Sesat di Jalan :)
HapusHahah padahal udah nanya sana-sini udah lewat jalan ini jalan itu buat nyari Fatwa tapi ternyata gak ketemu yak. Kemaren-kemaren juga sempet baca beberapa postingan tentang ini sih, ternyata banyak juga yang berpartisipasi dalam lomba dari BNI, wah. Bener, nih mau bertanya gak sesat di jalan, kalo gak tau jalan mendingan nanya ke orang karna walaupun ada gps blm tentu ketemu yak wkwkw. Good luck.
BalasHapusHehe ia nih mba, walaupun belum bisa bertemu tetapi banyak pengalaman yang didapatkan. Terima kasih mba :)
HapusHehe ia nih mba, walaupun belum bisa bertemu tetapi banyak pengalaman yang didapatkan. Terima kasih mba :)
HapusThanks min infonya
BalasHapusSama-sama mas, terima kasih kembali :)
HapusSama-sama mas, terima kasih kembali :)
HapusHem,,,mkasih buat yg komentar
BalasHapusAyo qt hilang rasa ragu,malu,takut,gk enak untuk brtanya kepada orang lain
Cz gk mau kn sesat di jln,klo ke sesat dh abiz bensin,uang,tenaga, pko ny byak rugi deh
Ayo qt tanam kan tuk brtny kepada orang2 di sekitar qt
Asiik,akhirnya komentar juga ;) terima kasih septa,yuk kita cari pengalaman seru lainnya tentang pentingnya bertanya biar nggak sesat di jalan :D
HapusSip lahh mudah mdahan brmanfaat jd gk malu brtny lg thank lurr
BalasHapusAmiin.. Terima kasih mas ;)
HapusMksh om ,atas info nya, itu penting banget,mantab om .sukses buat om sajili
BalasHapus